Friday, February 26, 2010

Peluang Bisnis Jamur

Peluang Pasar Domestik

Penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 200 juta, merupakan pasar yang sangat besar untuk pemasaran jamur konsumsi. Terlebih lagi, jika budaya mengonsumsi jamur bisa dikembangkan seperti di negara-negara maju yang masyarakatnya sudah sangat menggemari masakan dari jamur.

Menurut data yang dibuat BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 tercatat sebesar 30,8 kg/kapita/tahun. Badan kesehatan dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran untuk memenuhi standar kesehatan adalah sebesar 65 kg/kapita/tahun. Dari kedua data tersebut terlihat bahwa konsumsi sayur masyarakat Indonesia belum separuhnya dari rekomendasi FAO. Kondisi inilah yang menjadikan peluang usaha jamur konsumsi di dalam negeri masih sangat terbuka lebar.

Namun, mengingat harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain, pasaran jamur konsumsi di Indonesia masih terfokus di kota-kota besar dengan konsumen tertentu. Permintaaan jamur konsumsi biasanya datang dari rumah makan, hotel-hotel berbintang, rumah makan vegetarian, dan restoran kelas atas yang menyediakan menu olahan jamur.


Sementara itu, di Bandung, seorang pengusaha katering skala menengah membutuhkan sedikitnya 200 kg jamur/minggu. Jika di Bandung terdapat minimum 10 katering skala menengah seperti ini, kebutuhan jamur mencapai 2.000 kg /minggu.

Kebutuhan tersebut baru untuk memenuhi permintaan jamur segar. Padahal jamur konsumsi tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar, tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan siap saji seperti keripik atau abon. Produk-produk tersebut selain meningkatkan nilai tambah juga merupakan perluasan pemasaran untuk menjaring lebih banyak konsumen.

Peluang Pasar Internasional



Tradisi mengonsumsi jamur sudah berjalan sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Hampir seluruh penduduk di berbagai belahan bumi ini pernah merasakan nikmatnya masakan yang berasal dari jamur. Bahkan, masyarakat di negara maju sudah mewajibkan untuk mencantumkan jamur di dalam daftar belanja bulanan mereka. Dengan demikian, kondisi ini menciptakan pasar internasional yang cukup besar.



Walaupun Indonesia termasuk terlambat ikut bermain di pasar jamur internasional karena baru mulai melakukan ekspor pada dekade 1970-an, peranannya sebagai pemasok jamur sudah mendapat pengakuan dari sesama negara produsen jamur konsumsi. Pada masa kejayaannya, sebuah perusahaan jamur di Wonosobo, jawa Tengah, pernah tercatat sebagai produsen jamur terbesar di Asia Tenggara. Hampir sebagian besar produksi mereka diekspor ke Amerika Serikat, Kanada,TimurTengah, dan Jepang.

Kapanlagi.com - Pasar jamur dunia sangat besar, namun Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi hanya mampu memasok 0,9% saja dari pasar dunia, angka tersebut sangat kecil jika dibanding dengan China yang memasok 33,2% Pasar jamur dunia.

“Produksi jamur Indonesia sudah rendah, volumenya juga terus menurun, padahal kalau dikembangkan jamur ini sangat potensial bagi perekonomian Indonesia,” kata Dirjen Hortikultura Deptan, Dr Ahmad Dimyati MS dalam Workshop tentang Pengembangan Produk dan Industri Jamur Pangan Indonesia di Jakarta, Senin (1/8).

Ia mengatakan, jika pada 2000 volume ekspor jamur Indonesia mencapai 29,33 juta ton pada 2003 justru menurun menjadi 16,1 juta ton, demikian pula nilai ekspornya pada 2000 mencapai US$3,66 juta, namun 2003 hanya US$1,72 juta.

Sebaliknya volume impor yang pada 2000 hanya 1,47 juta ton dengan nilai US$0,39 juta, pada 2003 volume impornya naik menjadi 1,54 juta ton dengan nilai US$0,68 juta.

Menurut Dirjen, ini patut disayangkan karena berarti nilai konsumsi dunia yang semakin besar tidak bisa dipasok oleh potensi dalam negeri yang semakin ‘melempem’, sebaliknya pasar domestik yang meningkat makin dikuasai oleh jamur impor.

Ahmad mengatakan, budidaya jamur sebenarnya relatif mudah, waktu panennya cepat, apalagi lahan di Indonesia juga sangat tersedia, karena itu memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan perlu dikembangkan.

Dikatakan, ketidakberdayaan industri jamur nasional disebabkan berbagai hal seperti produsen benih yang terbatas, tidak adanya standarisasi dan jaminan kualitas bibit, teknologi produksi yang belum dibakukan, tempat pembiakan jamur yang kurang higienis serta penanganan pasca panen yang sederhana.

Selain itu, terbatasnya permodalan petani, bank yang belum mendukung serta prosedur yang berbelit, sehingga penjualannya dikuasai tengkulak. Penyebab lain tidak tersedianya profil atau informasi komoditas yang menyeluruh yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis jamur.

Karena itu, produksi jamur Indonesia memerlukan penataan dari mulai rantai pemasok hingga ke gerai domestik dan luar negeri, peningkatan kerjasama dan koordinasi, peningkatan ketrampilan SDM, penelitian dan transfer teknologi, memfasilitasi kemitraan petani dan pengusaha sampai eksportir, hingga permodalan.

Sementara itu, Deputi bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Dr Wahono Sumaryono mengatakan, target ke depan volume dan nilai produksi jamur Indonesia harus naik. Ada dua jenis pasar jamur yang akan dikembangkan, yakni pasar jamur untuk pangan dan jamur untuk farmasi.

“Kasarnya, misalnya ditargetkan untuk ke pangan 70% dan farmasi 30%, karena pasar jamur untuk pangan jauh lebih besar meski nilainya rendah, sementara pasar farmasi kecil meski nilainya tinggi,” katanya.

Dari 15 jenis jamur yang telah dibudayakan dunia, jamur pangan yang cocok dibudidayakan di Indonesia antara lain jamur merang dan jamur kayu, sedangkan jamur untuk farmasi adalah dari spesies schyzophilosis dan spesies lentinus.

“Manfaat dari jamur-jamuran rata-rata sebagai ‘imunomodulatorillah’ atau perangsang meningkatnya daya tahan tubuh, karena itu selain sebagai pangan juga diharapkan sebagai obat-obatan atau suplemen,” kata Wahono.



Sumber : usahajamur.co.cc

Thursday, February 25, 2010

Lodeh Jamur

Lodeh Jamur

• 250 gram Jamur tiram,
potong sesuai selera
• 100 gram tempe potong
kecil2
• 1 buah labu siam potong2
• 1 papan pete, belah tiap
bijinya (jangan banyak2
buat aroma aja)
• 10 buah cabe rawit merah
• ½ btr kelapa, ambil
santannya jadi 1500 cc
• 1 sereh
• 2 daun salam
• 2 potong lengkuas
• garam
bumbu halus:
• 5 bawang merah
• 5 bawang putih

Cara membuat :
1) Didihkan santan bersama
sereh, daun salam, lengkuas, garam
dan bumbu halus
2) Masukkan semua bahan,
masak hingga matang.

Tuesday, February 23, 2010

Tumis Jamur Putih

Tumis Jamur Putih


Bahan:
3 sdm minyak untuk menumis
2 siung bawang putih, iris tipis
5 bh bawang merah, iris tipis
250 gr jamur tiram putih, potong jadi 2
100 gr daging has, iris tipis panjang
1 sdt tepung maizena
150 gr wortel, kupas, iris serong
100 ml air
2 btg daun bawang, potong 3 cm
1 sdm saus tiram
2 sdt kecap asin
1/2 sdt lada
1 sdt garam
1 sdm maizena, cairkan dengan sedikit air

Cara membuat:
1. Lumuri daging has dengan lada, garam, tepung maizena hingga rata.
2. Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih hingga harum, masukkan daging has, masak hingga daging berubah warna.
3. Masukkan wortel, air, daun bawang, saus tiram, kecap asin, lada, garam, masak hingga wortel empuk.
4. Masukkan jamur tiram, aduk rata, lalu tambahkan larutan maizena, aduk rata.

Monday, February 22, 2010

Foil for healthy food

Every food requires packaging / packaging, for protect also preserving food.
The existence of the package, allowing us to enjoy the bread with butter or jam, biscuits, instant noodles, and various beverages like oyster mushrooms. The packaging was secure and preserve all types of food and beverages.
Packaging functions are: (1) protect the product against the effects of weather, sunshine, crash, dirt, etc., (2) attract the attention of consumers, (3) facilitate the distribution, storage and display (display), (4) where pasting labels which contains information about a product, material composition (ingredient), net contents, name and address of manufacturer / importer, registration numbers, production codes, expiration dates, usage instructions, nutritional value of information (nutrition fact), the sign halal, and claims / statements special.
Foil is a thin material of metal material is rolled with a thickness of less than 0.15 mm and a width of 1.52 meters to 4.06 meters. Foil generally not based on pure metals. Many kinds of application of foil products can be found at http://alufoil.rfipages.com/foil

The function of this foil is to minimize these bacteria to enter into the food.
Characteristics of aluminum foil admired for its strong, lightweight, heat resistant, and nearly airtight, do not contain magnets, so that helps to separate the aluminum from recycled cans.

Impermeability of oxygen makes aluminum foil is ideal for export packaging because it is often experienced corrosion problems. In addition, easily formed, though easily wrinkled.

Aluminum foil is often used as a layer in the containers to protect products from damage, such as coating the inside of the juice box. Although able to hold fat, resistance to acids and bases are still lacking, thus requiring an additional layer of wax or other chemical layers.

Resistance to heat of the sun made of aluminum foil is widely used also in the health ingredients. Resilience aluminum foil to heat the temperature can reach 550 degrees Celsius, so that medical equipment can be sterilized with this material is covered.

Look for many options of flexible packing, laminating foil, nameplate sheets, confectioners foil from Alufoil (specially made for chocolate, candy and other confectionary goods) and more.(http://alufoil.rfipages.com/foil)

Alufoil Products Co., Inc have ability to produce the kind of consumer demand foil. Quality is the number one for this company. For more you can go to their website http://alufoil.rfipages.com/foil.

Saturday, February 20, 2010

Sup Ikan Jamur Kuping

Sup Ikan Jamur Kuping

Bahan :

Bola ikan :
250 gram ikan tenggiri
2 siung bawang merah haluskan
50 gram tepung sagu
1 putih telur
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
2 sdt gula pasir
Kuah :
1,5 liter air
50 ml kecap manis
1 sdm minyak goreng
100 gram udang cincang kasar
2 siung bawang putih dihaluskan bersama 1 sdt merica butiran dan 1 sdt garam
2 cm jahe memarkan
50 gram soun direndam dengan air hangat hingga lunak lalu tiriskan
50 gram jamur kuping direndam air hingga mengembang dan lunak lalu tiriskan
2 batang wortel, potong menurut selera
50 gram sedap malam
12 butir telur puyuh direbus sampai matang lalu goreng
Taburan : bawang goreng, irisan daun seledri dan irisan daun bawang
Sambal kecap : goreng, haluskan dan tambahkan 50 ml kecap manis

Cara Membuat :

1. Bola ikan : haluskan ikan tenggiri, campur dengan bawang merah, tepung sagu, putih telur, garam, merica bubuk dan gula pasir. Masak air dan rebus adonan yang telah dibentuk bola-bola sampai mengapung lalu angkat.
2. Panaskan minyak, tumis bawang putih halus dan udang hingga harum. Masukkan air dan tambahkan jahe. Setelah mendidih masukkan kecap manis, wortel, jamur, sedap malam dan bola ikan. Masak sebentar, angkat.
3. Siapkan mangkuk kemudian isi dengan soun, telur puyuh dan kuah dengan isiannya. Taburi bawang goreng, irisan seledri dan daun bawang. Sajikan hangat dengan sambal kecap.
Tempura Jamur Tiram

BAHAN:
250 gr jamur tiram
2 btr telur, kocok lepas
100 gr tepung terigu
3 sdm tepung maizena
30 gr keju cheddar, parut
1/2 sdt baking powder
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt garam
minyak goreng

CARA MEMBUAT:

* Cuci jamur tiram di bawah air mengalir hingga bersih. Tiriskan. Kemudian letakkan jamur di atas serbet/tisu, hisap airnya. Suwir-suwir. Sisihkan.
* Kocok lepas telur, tambahkan garam, merica bubuk dan keju cheddar. Kocok hingga tercampur rata. Sisihkan.
* Aduk rata tepung terigu, maizena, dan baking powder hingga rata.
* Berturut-turut ambil selembar jamur, celupkan di kocokan telur, gulingkan pada campuran tepung, dan goreng dengan minyak panas. Lakukan hingga semua jamur habis. Sajikan dengan saus cabe botolan.



Jamur Tepung Goreng


Bahan:
500 gr jamur tiram
4 sdm saus BBQ
4 siung bawang, haluskan
6 bh bawang merah, haluskan


1 sdt garam
½ sdt lada
minyak goreng
2 btr telur

Campur Sampai Rata:
100 gr tepung berbumbu siap pakai
100 gr tepung maizena
½ sdt garam
½ sdt lada

Cara Membuat:
1. Campur jamur tiram dengan bumbu BBQ, bawang putih, bawang merah, garam, dan lada, aduk rata. Diamkan selama 15 menit agar bumbu meresap.
2. Gulingkan jamur dalam telur kocok, lalu gulingkan dalam campuran tepung maizena dan tepung berbumbu, aduk rata.
3. Panaskan minyak, goreng jamur sampai berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
4. Sajikan jamur goreng dengan saus sambal.

Thursday, February 18, 2010

Jamur Tiram Goreng


Jamur Tiram Goreng



Bahan :

150 gr jamur tiram

1 siung bawang putih

1 sdm garam

tepung terigu secukupnya

air secukupnya

bumbu penyedap jamur Totole

minyak goreng secukupnya




Cara Membuat :

1. Haluskan bawang putih dan garam, lalu beri bumbu penyedap dan air sedikit.

2. Rendam jamur tiram dalam bumbu di atas.

3. Diamkan sejenak.

4. Gulingkan jamur dalam tepung sampai jamur terbalut tepung.

5. Panaskan minyak untuk menggoreng, goreng jamur sampai berwarna emas kecoklatan. Angkat, tiriskan.

Monday, February 15, 2010

Proses Budidaya Jamur Tiram Putih


Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang sekarang telah banyak dibudidayakan orang. Media tanam atau substratnya yang sudah umum digunakan adalah gergajian kayu alba (sengon), tetapi sembarang gergajian kayu sebetulnya dapat digunakan, tentunya kayu yang tidak beracun, kemudian di campur dengan bahan-bahan yang lain dengan berbandingan tertentu.

Adapun proses budidaya jamur tiram putih adalah sebagai berikut :

A. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan media tanam untuk jamur tiram putih adalah gergajian kayu (serbuk) dicampur dengan bahan-bahan dibawah ini dengan perbandingan sebagai berikut :

a) Serbuk Gergaji 100 kg

b) Bekatul atau dedak halus 10-15 kg

c) Kalsium carbonat/ kapur (CaCO3) 0,5 kg

d) Gips (CaSO4) 0,5 kg

e) Pupuk TSP 0,5 kg

f) Bibit 25 kantong

g) Air secukupnya

Disamping itu perlu disiapkan bahan-bahan yaitu kantong plastok tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm), karet pengikat, potongan kertas koran, potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm).

2. Alat

- Alat pencampur seperti sekop dan cangkul

- Alat sterilisasi berupa : drum perebus dengan tutup dan sarangan, sumber panas (kompor minyak/ briket batu bara)

B. Proses pengomposan

Sebelum ditanam bibit, bahab-bahan media tanam tersebut di komposkan terlebih dahulu selama 15 hari dengan tahapan sebagai berikut :

1. Serbuk gergaji yang telah benar-benar kering direndam dengan air bersih didalam suatu wadah selama 1 malam.

2. Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan tambahkan kapur beserta bekaltul dan diaduk sampai rata. Biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.

3. Tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan selama 5 hari.

4. Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. Biarkan lagi tumpukan itu sampai 5 hari, maka proses pengomposan telah selesai.

C. Proses Pembungkusan

Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.

Kantong plastik diisi kurang lebih ¾ bagian, kemudian yang ¼ bagiannya ditekuk ke dalam.Untuk meletakkan kantong plastik yang telah diisi (polibek) pada posisi terbalik yaitu bagian yang ditekuk/ dilipat kedalam ditempatkan dibawah.

D. Proses Sterilisari

Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼ bagian drum. Sumber panas dinyalakan, sambil media tanam dimasukkan ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur ke atas drum. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 – 8 jam pada suhu 90 – 95E C.

E. Teknik Penanaman Bibit ( Inokulasi )

Setelah proses sterilisasi selesai, polibek dari drum diambil keluar dan dibiarkan dingin. Bila telah dingin, proses inokulasi dapat dilakukan yaitu dengan cara memasukkan bibit dibagian atas, usahakan merata dibagian atas permukaan media dalam polibek. Untuk mengikatkan plastik agar kuat, ujung polibek dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang. Saat inokulasi sebaiknya jangan sampai melebihi dari 24 jam setelah proses sterlisasi.

F. Pemeliharaan dan Inkubasi

Polibek yang telah di inokulasi ditempatkan pada rak-rak yang telah disediakan. Rak-rak ini sebaiknya ditempatkan dalam suatu ruangan agar suhu dan kelembabannya tidak terpengaruh oleh udara luar. Suhu dan kelembabannya diusahakan stabil sesuai dengan kondisi yang diinginkan bagi pertumbuhan jamur yaitu 24 – 28E C dan kelembaban udara 80 – 90 %. Polibek tersebut dibiarkan selama 6 – 8 minggu sampai miselium tumbuh memenuhi kantong palstik sehingga warnanya putih padat.

G. Pembukaan Polibek

Setelah polibek berwarna putik kompak (umur 6 – 8 minggu), maka polibek dapat dibuka dengan melepas karet dan cincin pralon. Kemudian plastik yang terbuka disibakkan keluar agar permukaan media tumbuh jamur mendapatkan udara sebanyak-banyaknya.

H. Pemanenan Jamur

Setelah 1 minggu dari pembukaan, jamur biasanya akan terbentuk tubuh / rumpun jamur dan sudah ada yang siap dipanen. Umur jamur dari ”singit”/ bakal jamur sampai panen sekitar 3 hari.

I. Perawatan Media Polibek

Setiap polibek yang telah ditumbuhi miselium dapat tumbuh jamur berkali-kali, sampai 4 – 6 kali panen. Pemanenan ini dapat berlangsung selama 2 – 3 bulan dengan hasil total 75% dari berat serbuk gergaji kering untuk substratnya. Agar media tumbuh jamur berkali-kali maka perlu pemeliharaan. Adapun pemeliharaannya adalah sebagai berikut :

1. Media polibek yang telah tumbuh jamur sekali, permukaan bekas tumbuh jamur dikeruk atau dipotong 0,5 – 1 cm. Kemudian disuntikkan kedalamnya larutan vitamin B kompleks sekitar 30 cc (2 butir Vit. B komplek dilarutkan dalam 1,5 liter air bersih).

2. Setiap pagi dan sore permukaan media polibek disemprot dengan air bersih, Jangan sampai terlihat kering permukaannya.

3. Untuk media polibek yang telah tumbuh jamur kedua, ketiga dan seterusnya diperlakukan sama dengan point 1 dan 2, hanya saja jumlah vitamin B kompleks yang disuntikkan semakin berkurang sebanding dengan berkurangnya media yang dipotong / dibuang.

J. Pemberatantasan Penyakit

Apabila proses sterilisasi berjalan dengan sempurna dan peralatan yang dipakai bersih dan steril, maka tidak ada kontaminasipada subsratnya. Apabila ada polibek terkontaminasi/ terkena penyakit, sebaiknya polibek tersebut dibuang saja agar tidak menular dan menyebabkan turunnya produksi.

Catatan :

1. Peralatan yang dipakai pada saat penanaman bibit (inokulasi) harus bersih dan steril. Peralatan agar steril, dipanaskan / dicelup dengan air mendidih kemudian diolesi dengan alkohol 70 %. Sterilisasi peralatan harus dijaga selama inokulasi agar media polibek tidak terkontaminasi.

2. Penamanan bibit jamur diusahakan ditempat tertutup dan steril.

3. Pada saat mencampur bahan-bahan media tanam sebaiknya memakai masker agar uap hasil reaksi bahan-bahan tersebut tidak terhirup masuk ke dalam paru-paru.

Sunday, February 14, 2010

Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.

Ditinjau dari aspek biologinya, jamur tiram relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengembangan jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas. Masa produksi jamur tiram relatif lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat dan dapat kontinu.

Budidaya jamur tiram dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri). Negara-negara yang telah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis andalan dan unggulan adalah Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan Thailand. Negara-negara tersebut trermasuk produsen jamur terbesar di dunia.

Budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu bisa dijadikan alternatif usaha yang mempunyai prospek sangat baik. Selain memakai bahan yang mudah dan murah, Dalam waktu dua setengah bulan bibit tersebut sudah dapat dipakai, lebih cepat ketimbang proses yang selama ini dikenal yang memakan waktu sekitar empat bulan. Membuat bibit induk dan bibit sebar jamur tiram dilakukan dengan menyediakan media antara lain dedak halus dan tepung jagung yang dicampur dan ditambahkan air lalu dibuat adonan atau pasta (perbandingan 2:1). Media tanam dipres dengan alat pres yang direkayasa sendiri.
Proses perawatan hingga panen dalam budidaya jamur tiram ini juga cenderung gampang. Setelah polybag-polybag dingin, bibit jamur tiram dimasukkan satu sendok di bagian atasnya dan disimpan dalam ruang inkubasi. Jumlah bibit yang dimasukkan tidak akan berpengaruh pada berat jamur yang dihasilkan melainkan proses keluarnya jamur bisa lebih cepat. Setelah polybag memutih diseluruh permukaanya, dipindahkan ke ruang produksi.

Dalam ruang produksi, perawatan sederhana dimulai dengan membersihkan ruangan tiap pagi serta menyemprot polybag dengan air untuk tetap menjaga kelembaban ruangan serta merangsang tumbuhnya jamur tiram. Agar proses tumbuhnya jamur cepat, maka kapas penutup mulut polybag dibuka beberapa sebelum jamur keluar. Dalam waktu 15 hari dalam ruang produksi, jamur akan terlihat bermunculan, keluar dari mulut-mulut polybag. Tidak lama setelah itu, selang tiga hari kemudian jamur tiram pun mekar dan panen pertama pun bisa dimulai.

Saturday, February 13, 2010

Khasiat Jamur Tiram


Selain mempunyai rasa yang lezat, jamur tiram juga mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi. Dari hasil berbagai penelitian oleh para ahli, jamur mengandung protein dan berbagai vitamin antara lain vitamin B1, B2, niasin dan biotin. Selain itu jamur juga mempunyai kandungan serat yang sangat baik untuk pencernaan.
Sebuah hasil penelitian dari Beta Glucan Center disebutkan jamur tiram mengandung senyawa pleuran ( di jepang, jamur tiram disebut hiratake sebagi jamur obat ), mengandung protein, karbohidrat, asam amino, Vit B1, B2, B3, B5, B7, vit C dan mineral kalsium, besi, Mg, fosfor, dan lainnya. Dapat juga sebagi anti tumor, anti oksidan, dan karena mengadung kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet serta menurunkan kolesterol.
Per 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,66 kalori, 8,9 milligram (mg) kalium, 1,9 mg bei, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vit B1, 0,75 mg vit B2, dan 12,40 mg vitamin c. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Thursday, February 11, 2010

Jamur Tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur yang hidup di kayu mudah dibudidayakan menggunakan substrat serbuk kayu dan diinkubasikan dalam kumbung. Jamur tiram termasuk jamur pangan potensial yang mempunyai nilai gizi tinggi, dengan kandungan senyawa aktif mampu mengendalikan kesehatan manusia..

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.
Tubuh buah memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.
Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin. Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.
Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia adalah jamur tiram. Jamur tiram yang dalam bahasa inggrisnya Oyster Mushrooms ini bila muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda, warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera menjadi cokelat pucat dan berubah menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih.

Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif mudah dan murah hingga sangat potensial dikomersialkan.
Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang berbeda warna pada batang tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah jambu, P. florida berwarna putih bersih, P. sajor caju berwarna kelabu dan P. cysridious berwarna kelabu.

Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom atau oyster mushroom (Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-abuan kekuning-kuningan, kemerah-merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada warna tubuhnya. Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat walaupun terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh secara alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya besar, berdaging tebal,dan empuk.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk substrat tanam, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul).Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan jumlah log/substrat tanam , bahan-bahan yang diperlukan berupa tiang, kaso, dan sebagainya yang terbuat dari bambu misalnya bambu belung, atau dan kayu yang sudah diawetkan. Atap maupun dinding bangunan sebaiknya dan bambu ataupun bahan lain yang tidak cepat dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur.

Manfaat dan jamur Tiram selain dapat disayur, jamur tirarn juga dapat diolah menjadi makanan lain, misalnya kerupuk,keripik, batikan di Eropa dan Amenika Jamur tiram sering dikonsumsi Iangsung, dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Dan paparan tersebut diketahui bahwa pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan konsumen setempat setiap hari.

Tuesday, February 9, 2010

Jenis Jamur Konsumsi II

Selain jamur yang kita bahas sebelumya masih ada jenis jamur lain yang dikonsumsi, yaitu :

1. Jamur Maitake (Grifola frondosa)
Jamur Maitake mengandung unsur kimia Polisakarida Beta 1.6 Glukon sebagai rantai cabangnya. Unsur inilah yang membedakan jamur Maitake dengan jamur-jamur lainnya yang lebih dulu dimanfaatkan sebagai antikanker. Pada jamur tersebut, unsur kimia yang dikandung hanya Beta 1.3.
Berdasarkan penemuannya, pasien yang mengidap kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker hati memiliki alternatif. Selama ini pasien kanker kebanyakan menjalani operasi dan kemoterapi. Padahal, risiko kedua pengobatan tersebut sangat tinggi dan efek sampingnya besar. Pasien yang menjalani kemoterapi biasanya akan kehilangan sel-sel sehat.
Tingkat keberhasilan jamur Maitake dalam menghambat pertumbuhan kanker payudara lebih tinggi 1,5 kali dibandingkan dengan jamur Shiitake, 12,1 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jamur Karawatake, dan 16,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jamur Ling Zhi. Bahkan dengan Ling Zhi berdosis 50 kali lebih besar dan Karawatake berdosis 300 kali lebih besar, efektivitas Maitake tetap lebih tinggi.

Sementara itu, di Indonesia pengobatan kanker dengan jamur Maitake dapat dianggap sebagai alternatif selain dari lima cara standar untuk pengobatan kanker, seperti operasi, radiasi, gen terapi, kemoterapi, dan suntik hormonal.
Khasiat jamur Maitake sangatlah sederhana. Di dalam tubuh manusia, senyawa aktif Polisakarida Beta 1.6 akan mengaktifkan dan meningkatkan produksi sel-sel pembunuh kuman secara alami melalui sistem kekebalan tubuh. Sel-sel T pembantu (CD4) dan makrofag di dalam tubuh akan menjadi aktif. Penggunaan jamur Maitake ini lebih aman dari pengobatan yang lainnya.
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.
Selain itu, Beta 1.6 Glukon yang dikandung Maitake juga dapat mengobati penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, hepatitis, dan sindroma kelelahan kronis. Selain itu, jamur Maitake mampu menghambat pertumbuhan HIV (Human Immunnodeficiency Virus) dan meningkatkan aktivitas sel T pembantu (CD4). Seperti diketahui, berkurangnya sel-sel CD4 dalam jumlah besar pada orang yang terinfeksi HIV akan mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS). Dengan ekstrak Maitake, kematian sel-sel CD4 dapat dicegah bahkan hingga 97 persen.
Dari penelitian yang dilakukan bersama para dokter di New York, AS, terhadap 26 penderita AIDS, 13 penderita ternyata mengalami peningkatan sel CD4 dengan pesat. Diperlihatkan juga, Maitake dapat menghilangkan gejala-gejala AIDS, seperti batuk kering, insomania, dermatitis, penurunan berat badan, dan sembelit.

Selain itu pula jamur Maitake ini berkhasiat juga bagi mereka yang menderita penyakit tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol/trigliserida, mengatasi penyakit kencing manis (Diabetes Melitus), Chronic Fatigue Syndrome (sindrom kelelahan kronis) dan osteoporosis.
Mau terhindar dari penyakit kanker? Mulailah menyantap jamur maitake atau oister. Seratus gram perhari atau lebih sangat cukup. Penelitian yang dilakukan Keith Martin Dari Universitas Negara Bagian Arizona, Mesa, AS, membuktikan jamur berkhasiat mencegah kanker.
"Jamur sepertinya bakal menjadi kunci efektif untuk merangsang sistem kekebalan tubuh," kata Martin seperti yang dikutip oleh reuters.com. Namun ia mengatakan jumlah jamur yang dikonsumsi harus banyak agar hasil yang diperoleh maksimal. Jumlah yang disarankan yakni 100 gram atau 2,5 cangkir perhari.
Kurang dari itu, menurut Martin, meski dikonsumsi lama tidak akan memberi hasil dan belum mengubah sistem imun seseorang. Jadi, tambahkan jamur dalam menu masakan sehari-hari dari sekarang.

2. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)

Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).

Matsutake sering dijuluki sebagai Raja Jamur oleh masyarakat Jepang. Jamur tersebut tumbuh di hutan pinus merah, dan terkadang bisa tumbuh menjadi sangat besar. Payungnya dapat mencapai lebih dari delapan inci.
Di daerah Kansai dan sekitarnya dimana jamur ini banyak tumbuh, masyarakatnya sering berkumpul bersama untuk menikmati matsutake. Mereka membawa nasi, sake dan peralatan memasak ke dalam hutan pinus merah yang biasanya dilestarikan sebagai tempat pertumbuhan matsutake. Mereka memetik matsutake, memasaknya dan berpiknik seharian.
Matsutake dapat dinikmati dengan berbagai cara, namun cara terbaik untuk menikmati aroma dan rasanya adalah dengan cara mengirisnya panjang-panjang, kemudian membakarnya sebentar dan menikmatinya dengan sedikit garam dan kecap. Matsutake dalam masakan sukiyaki juga sangat populer, dan matsutake meshi atau nasi yang dimasak dengan matsutake adalah makanan lezat yang dapat dinikmati dalam berbagai musim.
Sayangnya, harga matsutake sangat mahal. Satu onsnya dapat mencapai $1000. Salah satu alasannya adalah karena pendapatan masyarakat Jepang yang meningkat secara signifikan dalam kurun waktu lima puluh tahun terakhir, dan juga karena panen matsutake yang semakin terbatas karena adanya serangga yang merusak pohon pinus merah tempat mereka tumbuh.
Lebih dari sekedar jamur, matsutake selalu disinonimkan dengan musim gugur dan dianggap sebagai salah satu karakteristik khas negeri Jepang, sama seperti bunga sakura di musim semi.

3. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.



Sumber : wikipedia, blogger & berbagai sumber.

Friday, February 5, 2010

Jenis jamur konsumsi

Jamur konsumsi adalah jamur yang tidak berbahaya untuk di konsumsi oleh manusia, malah banyak mengandung protein yang bermanfaat bagi tubuh. Kalau selama ini kita banyak mengenal sisi negatif dari jamur saatnya sekarang kita mengupas sisi positifnya. Macam-macam jamur konsumsi meliputi :


A. JAMUR TIRAM
Jamur ini dalam bahasa latin disebut pleurotus sp, bentuknya seperti cangkang tiram bulat melengkung), untuk mudahnya disebut sebagai jamur tiram. Diameternya bisa mencapai 3-15 cm.
Jamur ini merupakan yang paling mudah buat dibudidayakan. Ada macam-macam speciesnya, tiram putih, abu-abu, merah, cokelat, dan emas.
Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram/shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem.
Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.
Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

1. Morfologi
Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping. Daging tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, koko, dan tidak di pusat atau lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar. Cadar tidak ada. Jejak spora putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid.
Pada fase pembentukan miselium jamur tiram membutuhkan suhu ideal 22-28 C dan kelembaban udara 60-80%. Sedangkan pada saat menumbuhkan tubuh buah diperlukan suhu yang lebih rendah 16-22 C dan kelembaban udara 80-90 %. Diperlukan juga sirkulasi udara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan O2( oksigen ).
Jamur ini bisa dipanen setiap 4-5 hari sejak pembentukan tubuh buah. Masa panen bisa berlangsung sampai 4 bulan setelahnya. Sayangnya jamur ini tidak bisa bertahan lama sehingga membutuhkan pemasaran yang cepat.

2. Habitat
Jamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk massa menyerupai susunan papan pada batang kayu. Di alam, jamur tiram banyak dijumpai tumbuh pada tumpukan limbah biji kopi.

3. Klasifikasi
Klasifikasi jamur tiram putih menurut Anonymous (2001) adalah
Kingdom : Plantae
Devisi : Mycota
Sub devisi : Eumycota
Kelas : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus Floridae

4. Catatan Lain
Jamur tiram sudah dibudidayakan sejak tahun 1982 di Bogor, tatapi baru menjamur menjelang tahun 2000. Di Indonesia, jamur ini dijual dalam keadaan segar, sedangkan di Eropa dijual dalam keadaan kering.

B. JAMUR KUPING

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)

Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu.

Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

1. Morfologi
Tubuh buah kenyal atau seperti gelatin jika dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti tulang jika kering, berbentuk mangkuk atau kadang-kadang dengan cuping seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, diameter 2-15 cm, tipis bergading, dan kenyal. Permukaan luar steril, sering kali berurat, berbulu sangat kecil atau berambut, cokelat muda sampai cokelat, menjadi kehitaman jika mengering. Permukaan dalam fertil, licin sampai agak berkerut, bergelatin jika basah, berwarna kuning cokelat, cokelat keabu-abuan, cokelat, ungu, dan menjadi hitam jika kering. Tangkai tidak ada atau mengalami rudimenter. Jejak spora putih; spora berada di permukaan dan biasanya pada permukaan bagian bawah, berukuran 12-8 x 4-8 mikron, berbentuk sosis, licin. Basidium mempunyai sekat melintang sebanyak tiga buah.

2. Habitat
Hidup soliter atau bergerombol pada batang kayu, ranting mati, tunggul kayu, dan lain-lain; melekat pada substrat secara sentral atau lateral. Penyebaran pada kayu keras dan konifer. Tubuh buah jamur sering kali dijumpai pada musim hujan.

3. Klasifikasi
Jamur kuping termasuk keluarga Auricularia dan kelas Basidiomycetes. Klasifikasi jamur kuping menurut Alexopolous dan Mins (1979) adalah sebagai berikut:

Super Kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae (Fungi)
Devisi : Amastigomycota
Sub Devisi : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Familia : Auriculariae
Genus : Auricularia
Species : Auricularia sp.


4. Catatan Lain
Jamur kuping kebanyakan dijual sebagai jamur awetan kering yang berwarna cokelat kehitaman dan keras. Jamur ini akan menjadi kenyal kembali jika direndam dalam air. Jamur ini sering disajikan di restoran cina dalam berbagai menu. Hirneola auricula-juda merupakan jamur kuping yang sering kali dijumpai hidup liar di Indonesia.

C. JAMUR LING ZHI
Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka.

Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen-eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk.

Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).

1. Morfologi
Jamur Ling Zhi yang dikenal mempunyai khasiat sebagai obat adalah salah satu jenis jamur yang mempunyai tubuh buah. Bentuknya seperti sinduk atau alat untuk mengambil sayur. Jenis jamur ini memiliki tangkai yang menancap ke dalam media atau substrat dengan ukuran panjang antara 3-10 cm. Di ujung tangkai terdapat tubuh buah berbentuk seperti setengah lingkaran yang melebar dengan garis tengah antara 10-20 cm. Tubuh buah mula-mula berwarna kekuning-kuningan saat masih muda, yaitu pada umur 1-2 bulan, kemudian berubah menjadi merah atau cokelat tua. Tubuh buah inilah yang kemudian dipanen untuk dijadikan bahan baku pembuat obat-obatan, termasuk jamu.

2. Habitat
Spora (umun disebut basidiospora) dari jamur Ling Zhi yang sudah masak jika berada di tempat yang lembab akan tumbuh dan berkecambah membentuk serat-serat halus seperti serat kapas yang disebut miselium atau miselia. Apabila keadaan lingkungan tempat pertumbuhan miselia tersebut baik, yaitu temperatur, kelembapan, dan kandungan C/N/P (rasio substrat) tempat tumbuh memungkinkan maka dari kumpulan miselia tersebut akan berbentuk primordia atau bakal tubuh buah jamur. Bakal tubuh buah jamur tersebut kemudian akan membesar dan pada akhirnya membentuk tubuh buah.

3. Manfaat
Manfaat Ling Zhi untuk kesehatan dan kebugaran tubuh antara lain:
1. Memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap gangguan penyakit.
2. Menjaga dan mempertahankan vitalitas tubuh sehingga tetap sehat dan segar.
3. Meningkatkan dan memelihara metabolisme di dalam tubuh.
4. Memperkuat kerja jantung.
5. Mencegah sedini mungkin terjadinya proses kanker atau tumor akibat senyawa karsinogen.
6. Membersihkan kehadiran “materi toksik” (senyawa beracun) didalam tubuh.
7. Menurunkan kandungan gula dan kolesterol dalam darah.
8. Meningkatkan kandungan O2 dalam darah 1,5 kali lebih besar dari biasanya karena adanya senyawa GeO.
9. Memelihara dan meningkatkan gairah seksual.

D. JAMUR KANCING

Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris.

Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “daging”.

Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

E. JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur merang dapat juga dijadikan sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin B-kompleks yang lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap.

E. JAMUR SIITAKE
(Lentinus edodes)

Shiitake disebut juga ‘Chinese Black Mushroom’. Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.
Jamur Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur Hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon Shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.

Shiitake juga dikenal dengan nama Jamur hitam China, karena aslinya memang berasal dari daratan Tiongkok dan sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu. Sejarah tertulis pertama tentang budidaya shiitake ditulis Wu Sang Kuang di zaman Dinasti Song (960-1127), walaupun jamur ini sudah dimakan orang di daratan Tiongkok sejak tahun 199 Masehi. Di zaman Dinasti Ming (1368-1644), dokter bernama Wu Juei menulis bahwa jamur shiitake bukan hanya bisa digunakan sebagai makanan tapi juga sebagai obat untuk penyakit saluran nafas, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, memulihkan kelelahan dan meningkatkan energi chi. Shiitake juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini.

Di Hongkong dan Singapura, jamur jenis ini dikenal sebagai chinese black mushroom. Di Indonesia dikenal dengan nama jamur kayu cokelat atau secara umum disebut jamur shiitake saja.

Bangsa Cina percaya bahwa jamur hioko (nama jamur shiitake dalam bahasa Cina) dapat menghilangkan rasa lapar, menghangatkan tubuh saat cuaca dingin serta dapat memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh.

Untuk mengetahui khasiatnya, di Jepang telah banyak dilakukan penelitian yang intensif mengenai jamur shiitake. Diantaranya, penelitian yang diadakan pada tahun 1970 menemukan bahwa asam amino yang terkandung di dalam jamur shiitake dapat membantu memproses kolesterol di dalam hati. Jamur ini mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, yaitu; thiamin, riboflavin, niacin, serta beberapa jenis serat dan enzim. Jamur Shiitake juga mengandung ergosterol, yang akan diolah tubuh menjadi vitamin D setelah kulit terkena sinar matahari. Kandungan asam amino jamur shiitake membuatnya berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengatasi gangguan pencernaan, hati, meredakan serangan pilek, dan melancarkan peredaran darah.

Kemudian pada tahun 1974, diadakan kembali penelitian terhadap 2 kelompok, kelompok 1 terdiri dari 420 orang wanita muda (17-30 tahun), kelompok ke 2 terdiri dari dari 40 orang wanita tua (40-60 tahun). Kedua kelompok tersebut mengkonsumsi 9 gram jamur shiitake kering atau 90 gram jamur shiitake segar setiap hari selama satu minggu. Setelah satu minggu hasil yang diperoleh adalah, kelompok wanita muda total kolesterol turun 5-12% dan untuk wanita yang lebih tua total kolesterol turun 7-15%.

Penelitian lainnya di Jepang yang dilakukan pada tahun 1980, menemukan bahwa jamur shiitake ternyata sangat manjur untuk mengobati penyakit hepatitis B. Jamur berwarna cokelat ini terbukti mampu memproduksi zat antibodi. Penemuan ini telah diuji coba pada 40 orang penderita hepatitis B kronis. Mereka mengkonsumsi 60 gram jamur shiitake segar setiap hari selama empat bulan. Hasilnya, hampir semua penderita hepatitis B mengalami pengurangan gejala dan 15% virus hepatitis B dapat di nonaktifkan.

Sementara itu, para ilmuwan dunia barat juga menemukan fakta bahwa jamur ini mampu melawan serangan penyakit jantung, kanker dan virus penyakit. Jamur luar biasa ini mengandung substansi yang dinamakan lentinan. Kandungan senyawa ini sudah diakui sejak lama khususnya di kawasan Cina, Taiwan, Korea, Vietnam, Jepang, dapat dimanfaatkan untuk penurun gula dan kolesterol darah.

Sementara hasil penelitian di lingkungan National Cancer Center Institute di Tokyo, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan, ekstrak jamur shiitake memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan tumor antara 72-92 persen, sarcoma sekitar 81 persen.

Tak hanya itu, Dr KW Cochran dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, tahun 1974 mempublikasikan khasiat jamur shiitake yang sudah sejak lama diketahui mempunyai peran di dalam penurun gula dan kolesterol darah, juga sebagai antikanker dan antitumor.

Dalam jamur shiitake selain protein, niasin, thiamin, riboflavin, serta sederet mineral, juga terdapat lentinan yaitu polysakharida yang larut di dalam air, yang sejak lama diakui memiliki kemampuan sebagai antitumor dan antikanker.

Pada jamur shiitake, kandungan lentinan tertinggi akan didapatkan pada bagian batang dekat tudung dan bagian tudungnya. Sedang batang lainnya, umumnya merupakan makanan kaya serat yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker usus.

Manfaat lentinan terhadap penghambatan virus HIV-AIDS, walau di Jepang sudah diakui secara positif, tetapi pada beberapa percobaan di lembaga-lembaga kanker AS, belum meyakinkan.

Walau produk jamur shiitake hasil olahan banyak beredar dalam bentuk pil, kapsul atau pun serbuk untuk campuran bahan lain, tetapi sangat dianjurkan penggunaan dalam bentuk segar atau dimasak menjadi sayur. Dan, bagi vegetarian, dengan mengkonsumsi jamur shiitake dapat menggantikan protein hewani.

Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.

6. JAMUR ENOKITAKE (Flammulina velutipes)
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki).
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

dan ada jenis jamur lainnya...kita bahas di tulisan berikutnya.

Thursday, February 4, 2010

Manfaat Jamur

JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih.

Secara umum manfaat jamur adalah :
• Menurunkan kolesterol darah
• meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
• mengatasi gangguan pencernaan dan hati
• kaya vitamin dan mineral serta protein
• melancarkan peredaran darah
• Menghambat virus HIV-AIDS
• Dan banyak lagi yang lainnya

Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:

Turunkan berat badan
Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium
Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung.

Lawan radikal bebas
Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kurangi risiko kanker prostat
Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.

Cegah kanker payudara
Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.

Atasi flu
Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor.
(Sumber : Media indonesia, Minggu, 17 Januari 2010)

Tuesday, February 2, 2010

Jamur is.....

Perubahan pola masyarakat kini yang cenderung untuk menghindari makanan berkolesterol dan beralih ke makanan sehat banyak terjadi di kota-kota besar. Dan jamur serta hasil olahannya semakin banyak disukai dan dicari. Selain sehat, jamur juga merupakan alternatif untuk menggantikan daging.
Jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool dll. Dengan kandungan kalorinya rendah, jamur boleh bebas dimakan tanpa memperhitungkan banyaknya.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan untuk pengawetan. Perbedaan antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.
Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C.
Hanya beberapa jamur yang bisa dikonsumsi dari ribuan jenis jamur yang tumbuh di bumi ini. Dari sedikit jumlah tersebut, ada lima jenis yang memiliki nilai ekonomi untuk dibudidayakan, yaitu jamur kuping, tiram, merang, champignon, dan shiitake.Tiga yang pertama, yaitu jamur kuping, tiram, dan jamur merang dapat dibudidayakan di sebagian besar wilayah Indonesia yang bersuhu hangat.
 

Text Widget

semua tentang jamur dan manfaat, serta budidayanya. Menjual jamur di batam dan budidaya di batam. Aneka masakan jamur dan ide usahalain dari jamur.

Followers

Jamur Batam Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template
hostgator coupons